Perlu diketahui setiap jenis narkoba mempunyai waktu paruh atau waktu ekskresi dalam urine yang berbeda-beda. Pemeriksaan yang dilakukan ketika orangnya baru menggunakan narkoba akan menjadi negatif atau dia sudah menggunakan beberapa jam atau hari yang lalu juga hasilnya akan negatif. Kadar dalam urine juga menentukan akan menjadi positif atau negatif. Lama deteksi untuk ganja dan kanabis dalam urine antara 1 jam sampai 3 hari dan kadar minimal terdeteksi 50 mg/ml. Jadi kalau mengetahui lama deteksi, si pencandu akan berhenti dua tiga hari sebelum diperiksa dan menggunakan sedikit atau minim sekali.
Morfin dapat bertahan 3-4 hari dan kadarnya agak lebih tinggi 300 mg/ml, kodein bertahannya agak cepat 4 jam sampai 4 hari. Kadarnya minimal dapat terdeteksi 250 mg/ml. Sedangkan heroin lebih cepat reaksinya dan juga lebih cepat hilangnya, umumnya dalam tempo 2 hari dan kadarnya 30 mg/ml. Amfetamin atau metamfetamin ecstacy dalam 4 jam sudah mulai hilang sampai 3 hari dan kadarnya 500 mg/ml, dan benzodiazepin dalam waktu 1-2 hari dan kadarnya 200 mg/mL.
Yang perlu diperhatikan, sering dalam pemeriksaan jumlah urine terlalu sedikit, atau sudah dicampur air oleh si terperiksa, akan terjadi negatif. Seharusnyalah orang yang diperiksa diikuti oleh petugas lab. Urinenya diambil sebanyak 20-30 cc dalam botol penampung yang telah diberi nama dan nomor identitas lainnya, hal ini untuk menghindari kemungkinan tertukar satu dengan lainnya. Dokter harus dapat menentukan pemeriksaan yang mana harus dilakukan disesuaikan dengan tempat pemeriksaan dan kondisi setempat. Kebanyakan lab. untuk pemeriksaan narkoba tidak lengkap.
Cara yang banyak digunakan sehari-hari adalah dengan imunokromatografi. Hasilnya, dalam lima menit dapat dibaca positif atau negatifnya dengan menggunakan strip untuk migrasi urine, dan kemudian zat atau metabolitnya akan bereaksi dengan spesifik antibodi, dan ini berkompetisi dengan konjugat obat yang diimobilisasikan pada strip tersebut. Yang perlu diketahui kemungkinan terjadi hasil positif palsu yaitu akibat adanya reaksi dengan zat lain, atau adanya hasil negatif palsu karena sampling tidak cukup atau reagen yang kurang atau tidak memenuhi syarat imunoassay dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif namun hasilnya tidak tepat karena kemugkinan ada reaksi silang. Reaksi atau teknik pemeriksaan lain radioimmunoassay, fluoresens polarization immunoassay dan enzym multiplied immunoassay merupakan peralatan canggih dan teknik khusus.
Pemeriksaan di rumah sakit, terutama kalau sudah masuk ruang gawat darurat, lain lagi dan lebih khusus berupa kombinasi, yaitu kromatografi cair atau gas dengan spektrometri massa. Dari uraian di atas tidaklah mudah mengetahui jenis dan zat apa yang digunakan oleh orang yang diperiksa atau pasien narkoba, kalau untuk screening cepat boleh saja digunakan.